A. Pengertian Anatomi Fisiologi
Sistem Reproduksi Perempuan
Berasal dari bahasa latin, yaitu:
Anatomi; Ana= bagian, memisahkan, Tomi (tomie) = Tomneinei = iris,
potong. Fisiologi: Fisis (Phisys) = alam atau cara kerja, Logos (logi) = ilmu
pengetahuan. Jadi anatomi dan fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh
itu bekerja.
Sistem
reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang
biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem
reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium.
Jadi anatomi fisiologi sistem
reproduksi perempuan merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
susunan suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang
biak.
B. Anatomi Sistem Reproduksi
Perempuan
Genetalia Eksterna & Genetalia Interna
Genetalia Eksterna
1. Mons Veneris
Daerah yang menggunung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut
kemaluan (pubis) apabila wanita berangkat dewasa. Rambut ini membentuk sudut
lengkung (pada wanita) sedang pria membentuk sudut runcing ke atas.
2. Labia
Mayora (bibir besar)
Berada pada kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita menjelang
dewasa di tumbuhi rambut lanjutan dari mons veneris.bertemunya labia mayor
membentuk komisura posterior.
3. Labia Minora (bibir Kecil)
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah
jambu. Merupakan suatu lipatan kanan dan kiri bertemu diatas preputium
klitoridis dan dibawah klitoris. Bagian belakang kedua lipatan setelah
mengelilingi orifisium vagina bersatu disebut faurchet (hanya nampak pada
wanita yang belum pernah melahirkan).
4. Klitoris (kelentit)
Identik dengan penis pria, kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit
dan ditutupi frenulum klitorodis. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat
berereksi, sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.
5. Vestibulum
Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora,
anterior oleh klitoris dan dorsal oleh faurchet. Pada vestibulum juga bermuara
uretra dan 2 buah kelenjar skene dan 2 buah kelenjar bartholin, yang mana
kelenjar ini akan mengeluarkan sekret pada waktu koitus. Introitus vagina juga
terdapat disini.
6. Hymen (selaput dara)
Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina, biasanya berlubang
membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak
berlubang disebut atresia himenalis atau hymen imperforata. Hymen akan robek
pada koitus apalagi setelah bersalin (hymen ini disebut karunkulae
mirtiformis). Lubang-lubang pada hymen berfungsi untuk tempat keluarnya sekret
dan darah haid.
7. Perineum
Terletak diantara vulva dan anus,
panjang sekitar 4 cm.
8. Vulva
Bagian dari
alat kandungan yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai dari klitoris,
kanan kiri diatas bibir kecil, sampai ke belakang di batasi perineum
Genetalia Interna
Merupakan alat kelamin yang tidak dapat dilihat dari
luar, terletak disebelah dalam dan hanya dapat dilihat dengan alat khusus atau
dengan pembedahan.
1.
Vagina
(liang sanggama)
Liang atau saluran yang menghubungkan vulva dan rahim, terletak diantara
kandung kencing dan rectum. Dinding depan vagina panjangnya 7-9 cm dan dinding
belakang 9-11 cm. dinding vagina berlipat-lipat yang berjalan sirkuler dan
disebut rugae, sedangkan ditengahnya ada bagian yang lebih keras disebut
kolumna rugarum.
Dinding vagina terdiri dari 3 lapisan yaitu: lapisan mukosa yang merupakan
kulit, lapisan otot dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks
membentuk ruangan lengkung, antara lain forniks lateral kanan kiri, forniks
anterior dan posterior.
Bagian dari serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Suplai
darah vagina diperoleh dari arteria uterina, arteria vesikalis inferior,
arteria hemoroidalis mediana san arteria pudendus interna. Fungsi penting
vagina adalah :
ü Saluran keluar untuk mengalirkan
darah haid dan sekret lain dari rahim.
ü Alat untuk bersenggama.
ü Jalan lahir
pada waktu
bersalin.
2.
Uterus
(rahim)
Suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh
peritoneum, sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Dalam keadaan
tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil diantara kandung kencing
dan rektum. Bentuknya seperti bola lampu yang gepeng atau buah alpukat
yang terdiri dari 3 bagian yaitu :
- badan rahim
(korpus uteri) berbentuk segitiga
- leher rahim (serviks uteri) berbentuk silinder
- rongga rahim (kavum uteri)
Bagian rahim antara kedua pangkal
tuba disebut fundus uteri, merupakan bagian proksimal rahim. Besarnya rhim
berbeda-beda, tergantung pda usia dan pernah melahirkan anak atau belum.
Ukurannya kira-kira sebesar telur ayam kampung. Pada nulipara ukurannya 5,5-8
cm x 3,4-4 cm x 2-2,5 cm, multipara 9-9,5 cm x 5,5-6 cm x 3- 3,5 cm.
Beratnya 40-50 gram pada nulipara dan 60-70 gram pada multipara. Serviks
uteri terbagi 2 bagian yaitu pars supravaginal dan pars vaginal (portio)
saluran yang menghubungkan orifisium uteri interna (oui) dan orifisium uteri
eksterna (oue) disebut kanalis servikalis. Bagian rahim antara serviks
dan korpus disebut isthmus atau segmen bawah rahim (SBR), bagian ini penting
dalam kehamilan dan persalinan karena akan mengalami peregangan.
Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan
yaitu :
- lapisan serosa (lapisan peritoneum), di luar
- lapisan otot (lapisan miometrium)di tengah
- lapisan mukosa (endometrium) di dalam
Dalam siklus menstruasi yang selalu
berubah adalah endometrium.
Sikap dan letak uterus dalam rongga
panggul terfiksasi dengan baik karena disokong dan dipertahankan oleh :
# tonus rahim sendiri
# tekanan intra abdominal
# otot-otot dasar panggul
# ligamentum-ligamentum
Ligamentum-ligamentum uterus antara
lain :
a. Ligamentum
Latum
Terletak di kanan kiri uterus meluas sampai dinding rongga panggul dan
dasar panggul, seolah-olah menggantung pada tuba. Ruangan antar kedua lembar
dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar disebut parametrium dimana
berjalan arteria, vena uterina pembuluh limpa dan ureter.
b. Ligamentum
Rotundum (Ligamentum Teres Uteri)
Terdapat pada bagian atas lateral dari uterus, kaudal dari insersi tuba,
kedua ligamen ini melelui kanalis inguinalis kebagian kranial labium mayus.
Terdiri dari jaringan otot polos dan jaringan ikat ligamen. Ligamen ini menahan
uterus dalam antefleksi. Pada saat hamil mengalami hypertrophi dan dapat diraba
dengan pemeriksaan luar.
c. Ligamentum
Infundibulo Pelvikum ( Ligamen suspensorium)
Ada 2 buah kiri kanan dari infundibulum dan ovarium, ligamen ini
menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium
terdapat ligamentum ovarii propium.
d. Ligamentum
Kardinale ( lateral pelvic ligament/Mackenrodt’s ligament)
Terdapat di kiri kanan dari serviks setinggi ostium internum ke dinding
panggul. Ligamen ini membantu mempertahankan uterus tetap pada posisi tengah (menghalangi
pergerakan ke kanan ke kiri) dan mencegah prolap.
e.
Ligamentum
Sakro Uterinum
Terdapat di kiri kanan dari serviks sebelah belakang ke sakrum mengelilingi
rektum.
f.
Ligamentum
Vesiko Uterinum
Dari uterus ke kandung kencing
Letak Uterus
v Ante dan retrofleksio uteri
Sumbu serviks dan sumbu korpus uteri membentuk sudut, jika membuka ke depan
disebut : antefleksio, jika membuka ke belakang disebut : retrofleksio.
v Ante dan retroversio uteri
Sumbu vagina dan uterus membentuk sudut, jika membuka ke depan disebut :
ante versio, jika membuka ke belakang disebut : retro versio.
v Positio
Uterus tidak terletak pada sumbu panggul, bisa lebih ke kiri (sinistro), ke
kanan (dextro), ke depan (antero) dan bisa lebih ke belakang (dorso positio).
v Torsio
Letak uterus biasanya agak berputar
Pembuluh darah uterus :
Y Arteri uterina
Berasal dari arteria hypogastrica yang melalui ligamentum latum menuju ke
sisi uterus kira-kira setinggi OUI dan memberi darah pada uterus dan
bagian atas vagina dan mengadakan anastomose dengan arteria ovarica.
Y Arteri ovarica
Berasal dari aorta masuk ke ligamen latum melalui ligamen infundibulo
pelvicum dan memberi darah pada ovarium, tuba dan fundus uteri.
Darah dari uterus dialirkan melalui
vena uterina dan vena ovarica yang sejalan dengan arterinya hanya vena ovarica
kiri tidak masuk langsung ke dalam vena cava inferior, tetapi melalui vena
renalis sinistra.
Seraf-seraf uterus :
Kontraksi
dinding uterus adalah autonom, uterus dipengaruhi serat-serat saraf
sympathis maupun parasympatis yang menuju ke ganglion cervicale dari
Frankenhauser yang terletak dipangkal ligamen sacro uterinum.
Fungsi utama uterus :
1.
Setiap bulan
berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan adanya perubahan dan pelepasan
dari endometrium.
2.
Tempat janin
tumbuh dan berkembang.
3.
Tempat
melekatnya plasenta.
4.
Pada
kehamilan, persalinan dan nifas mengadakan kontraksi untuk lancarnya persalinan
dan kembalinya uterus pada saat involusi.
3.
Tuba Falopii
(saluran telur)
Tuba ini terdapat pada tepi atas lig. Latum, berjalan ke arah lateral,
mulai dari kornu uteri kanan kiri. Panjangnya "12 cm, diameter 3-8
cm.
Tuba ini
dibagi 4 bagian :
YPars
interstisialis (intramuralis)
Bagian tuba yang berjalan dalam
dinding uterus mulai dari ostium tuba.
YPars ismika
Bagian tuba
setelah keluar dari dinding uterusa, merupakan bagian tuba yang lurus dan
sempit.
YPars ampullaris
Bagian tuba
antara pars ismika dan infundibulum merupakan bagian tuba yang paling lebar dan
berbentuk S, disini biasanya terjadi konsepsi.
Y Infundibulum
Merupakan ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut fimbriae,
lubangnya disebut ostium abdominale tuba.
Fungsi tuba yaitu untuk menangkap, membawa ovum yang
dilepas ovarium ke jurusan cavum uteri, serta tempat terjadinya konsepsi.
4.
Ovarium
(indung telur)
Ovarium ada 2, kanan dan kiri, dihubungkan dengan uterus oleh ligamen
ovarii propium dan dihubungkan dengan dinding panggul dengan perantara ligamen
infundibulo pelvicum, disini terdapat pembuluh darah untuk ovarium.
- Ukuran ovarium:2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0.9-1,5 cm dan beratnya 4-5 gram.
- Terletak pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk yang disebut fossa
ovarica Waldeyeri.
- Ovarium terdiri dari bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medulla). Pada
korteks terdapat folikel-folikel primordial kira-kira 100.000 setiap bulan satu
folikel akan matang dan keluar, kadang keluar 2 sekaligus secara bersamaan,
folikel primer ini akan menjadi folikel de graaf. Pada medulla terdapat
pembuluh darah, urat saraf, dan pembuluh lympha. Fungsi ovarium adalah:
1. mengeluarkan hormon estrogen dan
progesterone,
2. mengeluarkan telur setiap bulan.
5.
Parametium
Jaringan ikat yang terdapat diantara kedua lembar ligamentum latum disebut
parametrium. Parametrium ini dibatasi oleh :
§ Bagian atas terdapat tuba falopii dengan mesosalphing
§ Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri
§ Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium
§ Bagian belakang terdapat ligamentum ovarii propium
Ke samping berjalan ligamentum suspensorium ovarii. Pada parametrium ini
terdapat uretra kanan dan kiri dan pembuluh darah arteria uterina.
Pertumbuhan
alat genetalia wanita berasal dari duktus Muller (tuba falopii, uterus, vagian
bagian atas) dan kloaka (vagina bagian bawah, hymen, kandung kemih, anus).
Panggul
Panggul yang dikenal penting dalam ilmu kebidanan adalah panggul kecil (pelvis
minor) yang merupakan wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir.
Sedangkan panggul besar (pelvis mayor) berfungsi mendukung isi perut dan bisa
menggambarkan keadaan panggul kecil.
Panggul
wanita terdiri dari :
I. Bagian keras
yang dibentuk oleh 4 buah tulang:
ü 2 tulang
pangkal paha (os coxae)
ü 1 tulang
kelangkang (os sacrum)
ü 1 tulang
tungging (os coccygis)
II. Bagian lunak
: diafragma pelvis, dibentuk oleh :
ü Pars
muskularis levator ani
ü Pars
membranasea
ü Regio
perineum
I. Bagian
Panggul Yang Keras:
Tulang pangkal paha terdiri atas 3 tulang yang berhubungan satu sama
lain pada acetabulum (cawan untuk kepala tulang paha;caput femuralis) yaitu:
ü Tulang usus (os ilium)
Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan
belakang dari panggul.
ü Tulang
duduk (os ischium)
Terdapat sebelah bawah dari tulang usus, pinggir belakang berduri ialah spina
ischiadica, pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang
mendukung berat badan kalau kita duduk yang disebut tuber ischiadicum.
ü Tulang kemaluan (os pubis)
Terletak dibawah dan depan dari tulang usus. Dengan tulang duduk tulang ini
membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang disebut foramen
obturatorium, tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus
disebut ramus superior ossis pubis, sedang yang behubungan dengan tulang
duduk disebut ramus inferior ossis pubis. Ramus kiri kanan membentuk
arcus pubis. Sedang hubungan antara kanan dan kiri disebut symphisis.
ü Tulang
kelangkang
Tulang ini
berbentuk segitiga dengan lebar di bagian atas dan mengecil di bagian bawah.
Tulang ini terletak diantara kedua tulang pangkal paha yang terdiri dari dan
mempunyai ciri :
F Terdiri dari
5 ruas tulang yang berhubungan erat.
F Permukaan depan licin dengan lengkungan dari atas ke
bawah dan dari kanan maupun kiri.
F Di kanan dan
kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui saraf :
foramina
sacralia anterior.
F Tulang
kelangkang berhubungan dengan tulang pinggang ruas ke-5
F Tulang kelangkang yang paling atas mempunyai tonjolan
besar ke depan disebut promontorium.
F Ke samping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang
pangkal paha melalui artikulasio sacro-iliaca.
F Ke bawah
tulang kelangakng berhubungan dengan tulang tungging.
ü Tulang
tungging
Bentuk segitiga dan terdiri 3-5 ruas yang bersatu. Pada waktu persalinan
ujung tulang ini dapat ditolak sedikit ke belakang sehingga ukuran panggul
bertambah besar.
II. Bagian
Panggul Yang Lunak
Yang membentuk dasar panggul disebut
diafragma pelvis yang dibentuk oleh :
1.
Pars
muskularis levator ani yang terdiri dari :
vMuskulus
pubococcygeus dari ossis pubis ke septum anococcygeum
v Muskulus
iliococcygeus, dari arkus tendineus muskulus levator ani ke os coccygeus dan
septum anococcygeum
vMuskulus ischiococcygeus dari spina ischiadica ke
pinggir os sacrum dan os coccygis
2.
Pars
membranasea
a.
Hiatus
urogenitalis
¨
Terletak
antara ke dua muskulus pubococcygeus
¨
Berbentuk
segitiga
b.
Diafragma
urogenitalis
Y Menutupi
hiatus urogenitalis
Y Dibagian
depannya ditembus oleh uretra dan vagina.
3.
Regio
perineum
Merupakan bagian permukaan pintu
bawah panggul terbagi menjadi :
a.
Bagian anal;
(sebelah belakang)
Terdapat muskulus sfingter ani eksternum yang mengelilingi anus dan liang senggama
bagian bawah.
b.
Regio
urogenitalis
Terdapat muskulus ischiokavernosus dan muskulus transversus perinei
superfisialis.
Ligamen-ligamen yang penting adalah
:
- ligamen
sakro-iliaka
- ligamen
sakro-spinosum
- ligamen
sakro-tuberosum
Fungsi umum panggul wanita
1. Bagian keras
panggul wanita
Panggul besar untuk menyangga isi
abdomen
Panggul kecil untuk membentuk jalan
lahir dan tempat alat genetalia
2. Bagian lunak
panggul wanita
a.
Membentuk
lapisan dalam jalan lahir
b. Menyangga
alat genetalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil maupun
saat kala nifas
c.
Saat
persalinan, berperan dalam proses kelahiran dan kala uri.
Panggul Kecil (Pelvis Minor)
Panggul
kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti penting karena merupakan tempat alat
reproduksi wanita dan membentuk jalan lahir. Jalan lahir berbentuk corong
dengan luas bidang yang berbeda-beda sehingga dapat menentukan posisi dan letak
terendah janin yang melalui jalan lahir itu.
Ciri-ciri khas jalan lahir adalah sebagai berikut:
1. Terdiri dari
4 bidang
a.
Pintu atas
panggul
b.
Bidang
terluas panggul
c.
Bidang
tersempit panggul
d.
Pintu bawah
panggul
2. Jalan lahir
merupakan corong yang melengkung ke depan dengan sifat :
« Jalan lahir
depan panjangnya 4,5 cm
« Jalan lahir
belakang panjangnya 12,5 cm
« Pintu atas
panggul menjadi pintu bawah panggul seolah berputar 90°
« Bidang putar pintu atas panggul menjadi pintu bawah
panggul terjadi pada bidang tersempit
« pintu bawah panggul bukan merupakan
satu bidang, tetapi 2 segitiga dengan dasar pada :
-
segitiga
belakang pangkal (dasar) pada tuber ossis ischii dan ujung belakangnya os
sacrum.
-
segitiga
depannya dengan ujung (puncak) pada symphisis pubis.
a. Pintu atas panggul
Pintu atas panggul merupakan bulatan oval dengan
panjang ke samping dan di batasi oleh:
¨
Promontorium
¨
Sayap os
sacrum
¨
Linea
terminalis kanan kiri
¨
Pinggir atas
symphisis pubis
Pada pintu atas panggul (PAP)
ditentukan 3 ukuran penting, yaitu ukuran muka belakang (konjugata vera),
ukuran melintang (diameter transversa), dan ukuran serong (diameter obliqua).
Konjugata Vera
Panjang sekitar 11 cm, tidak dapat
diukur secara langsung, tetapi ukurannya dapat diperhitungkan melalui
pengukuran konjugata diagonalis. Panjang konjugata diagonalis antara
promontorium dan tepi bawah symphisis pubis. Konjugata vera (CV) = CD-1,5 cm.
konjugata obstetrika yaitu ukuran antara promontorium dengan tonjolan symphisis
pubis.
Ukuran Melintang
Jarak antara kedua linea terminalis
diambil tegak lurus pada konjugata vera, ukurannya12,5 cm-13,5 cm.
Ukuran Obliqua
Jarak antara artikulasio
sacro-iliaca menuju tuberkulum pubikum yang bertentangan. Kedua ukuran ini
tidak dapat diukur pada wanita yang masih hidup. Ukuran normalnya ±13 cm.
b. Bidang terluas panggul
Merupakan bidang dengan ukuran-ukuran terbesar. Bidang ini terbentang
antara pertengahan symphisis, pertengahan asetabulum, dan pertemuan antara ruas
kedua dan ketiga tulang kelangkang. Ukuran muka belakang 11,75 cm, ukuran
melintang 12,5 cm.
c. Bidang sempit panggul
Bidang ini mempunyai ukuran-ukuran terkecil jalan lahir. Membentang
setinggi tepi bawah symphisis menuju kedua spina ischiadika dan memotong tulang
kelangkang setinggi 1-2 cm diatas ujungnya. Ukuran muka belakang 11,5 cm dan
ukuran melintangnya 10 cm. bidang ini merupakan titik putar dari PAP menjadi
PBP. Kesempitan PBP biasanya disertai kesempitan bidang sempit panggul
d. Pintu bawah panggul
PBP terdiri dari 2 segitiga dengan
dasar yang sama
-
Segitiga
depan: dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arcus pubis
-
Segitiga
belakang: dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi oleh ligamentum
sacrotuberosum kanan dan kiri. Ukuran muka belakang 11,5 cm (tepi bawah
simfisis menuju ujung tulang kelangkang, ukuran melintang 10,5 cm jarak antara
kedua tuber ossis ischiadica kanan kiri, diameter sagitalis posterior 7,5 cm
(ujung tulang kelangkang ke pertengahan ukuran melintang.
Ukuran-Ukuran Panggul :
1. Distantia
Spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior
superior kanan dan kiri, ukuran normal 23-26 cm.
2. Distantia
Kristarum
Jarak yang
terjauh antar krista iliaka kanan dan kiri 26-29 cm.
3. Konjugata
Eksterna (Boudeloque)
Jarak antara
pinggir atas symphisis dan ujung processus spinosum ruas tulang lumbal ke V ± 18-20 cm.
4. Ukuran
Lingkar Panggul
Dari pinggir atas symphisis ke pertengahan antara spina iliaka anterior
superior dan trocanter mayor sepihak dan kembali melalui tempat yang sama, di
pihak yang lain ukurannya ± 80-90cm.
Inclinatio Pelvis
Adalah sudut antara PAP dengan bidang sejajar pada wanita berdiri sudut ini
sebesar 55°. Besar dan kecilnya bisa berpengaruh pada proses
persalinan.
Sumbu Panggul
Adalah garis yang menghubungkan
pusat-pusat dari beberapa bidang di dalam panggul berupa garis yang lurus
dibagian atas sampai suatu titik sedikit diatas spina ischiadika dan kemudian
melengkung ke depan di daerah PBP.
Bidang Hodge
Adalah
bidang khayal untuk menentukan seberapa jauh bagian depan anak turun ke dalm
rongga panggul.
Hodge
I = sama dengan PAP
Hodge II =
sejajar Hodge I melalui pinggir bawah symphisis
Hodge III =
sejajar Hodge I melalui spina ischiadika
Hodge IV =
sejajar Hodge I melalui ujung os coccygis
Bentuk Panggul
Caldwell-Moloy mengemukakan 4 bentuk dasar panggul yang didasarkan pada bentuk
segmen posterior dan anterior dari PAP yaitu :
1. panggul
gynecoid
2. panggul
android
3. panggul
anthropoid
4. panggul
platypelliod
C. Oogenesis dan Siklus Menstruasi
Oogenesis
Oogenesis merupakan proses
pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium atau indung telur terdapat
oogonium (oogonia = jamak). Oogonium bersifat diploid (2n = mengandung 23
pasang kromosom atau 46 buah kromosom). Oogenesis telah dimulai sejak bayi
perempuan masih dalam kandungan ibunya berusia sekitar 5 bulan. Oogonium akan
memperbanyak diri dengan membelah berulang kali secara mitosis, membentuk oosit
primer. Oosit primer terbungkus dalam folikel yang penuh dengan cairan nutrisi
yang diperlukan untuk pertumbuhan ovum.
Pada saat bayi perempuan lahir, di
dalam tiap ovariumnya mengandung sekitar satu juta oosit primer. Oosit primer
ini mengalami dorman atau mengalami fase istirahat beberapa tahun hingga anak
perempuan tersebut mengalami pubertas. Selama pertumbuhan anak perempuan,
beberapa oosit primer akan mengalami degenerasi, hingga ketika mencapai usia
pubertas jumlah oosit primer hanya tinggal sekitar 200.000 buah.
Memasuki usia pubertas sekresi
hormon estrogen akan memacu oosit primer untuk melanjutkan proses oogenesis;
oosit primer mengalami meiosis pertama menghasilkan 2 sel berbeda ukuran yaitu
oosit sekunder (berukuran besar) dan polosit primer (berukuran kecil).
Oogenesis
terhenti hingga terjadi ovulasi, bila tidak terjadi fertilisasi oosit sekunder
akan mengalami degenerasi. Namun bila ada penetrasi sperma dan terjadi
fertilisasi, oogenesis akan dilanjutkan dengan pembelahan meiosis kedua; oosit
sekunder membelah menjadi 2 yaitu ootid (berukuran besar) dan polosit sekunder
(berukuran kecil). Sedangkan polosit primer membelah menjadi 2 polosit
sekunder. Sehingga pada akhir oogenesis dihasilkan 3 polosit dan 1 ootid yang
berkembang menjadi ovum
Perkembangan folikel di dalam ovarium
|
Selama perkembangan oosit primer hingga menjadi oosit sekunder berada dalam folikel, yaitu suatu kantung pembungkus yang penuh cairan yang menyediakan nutrisi bagi oosit. Semula oosit primer berada dalam folikel primer kemudian berkembang menjadi folikel sekunder. Ketika terbentuk oosit sekunder, folikel telah berkembang menjadi folikel tersier dan akhirnya menjadi folikel de Graaf (folikel yang telah matang) Setelah ovulasi atau lepasnya oosit sekunder folikel telur akan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengalami degenersi membentuk korpus albikan.
Siklus
Menstruasi
Menstruasi atau haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding
sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah.
Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima implantasi embrio. Jika tidak
terjadi implantasi embrio lapisan ini akan luruh, darah keluar melalui cervix
dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara
menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus
menstruasi.
Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari
pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus
ini terdiri atas 4 fase: fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase
pasca-ovulasi
1. Fase menstruasi
Terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan
produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan
progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium disertai robek dan
luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi berlangsung
kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50 -
150 mili liter
2. Fase
pra-ovulasi atau fase poliferasi
Hormon pembebas gonadotropin yang disekresikan hipotalamus akan memacu hipofise
untuk mensekresikan FSH. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel
untuk mensekresikan hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan pembentukan
kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar estrogen juga
menyebabkan seviks (leher rahim) untuk mensekresikan lendir yang bersifat basa.
Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga
mendukung kehidupan sperma.
3. Fase Ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada
hari ke 14. Peningkatan kadar estrogen menghambat sekresi FSH, kemudian
hipofise mensekresikan LH. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit
sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi atau fase sekresi
Berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.
Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu
sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan
berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mensekresikan hormon
progesteron dan masih mensekresikan hormon estrogen namun tidak sebanyak ketika
berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja estrogen untuk mempertebal dan
menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan
endometrium untuk menerima implantasi embrio jika terjadi pembuahan atau
kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi
korpus albikan yang hanya sedikit mensekresikan hormon, sehingga kadar
progesteron dan estrogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya
menstruasi demikian seterusnya.
D. Gangguan pada
Sistem Reproduksi Wanita
Adapula
macam-macam penyakit kelamin pada wanita selain masalahkeputihan yang berkaitan
erat dengan masalah organ intim kewanitaan beserta penyebab, gejala dan cara
mengobatinya :
1. Gonorrhea / Chlamydia
Gonorrhea
atau Chlamydia merupakan salah satu jenis bakteri penyebab keputihan yang
banyak dialami oleh sebagian besar wanita. Penyebabnya ialah:
a.
Disebabkan
oleh bakteri yang ditularkan dari hubungan seksual dengan orang pasangan atau
pria yang sebelumnya sudah teridentifikasi terkena bakteri tersebut, dapat
menyebabkan infeksi yang dirasakan saat awal beberapa hari sampai beberapa
minggu.
b. Jika pada
pria, penyakit yang disebabkan oleh bakteri tersebut menyebabkan keluarnya
cairan dari alat vital pria, ketika hendak berkemih dapat terasa sakit. Umumnya
gejala ini dapat terasa berat atau tidak terasa sama sekali. Sedangkan pada
wanita gejala dari gonorrhea dirasakan sangat ringan atau tidak terasa sama
sekali, namun jika tidak diobati akan menjadi semakin parah dan menyebabkan
kemandulan.
c.
Penyakit
keputihan yang disebabkan oleh gonorrhea dapat diatasi dengan antibiotik bila
sudah diketahui sejak dini.
2. Herpes
Disebabkan
oleh adanya virus, dapat diobati namun tidak dapat disembuhkan secara total, gejala
awal timbul antara 3-10 hari setelah melakukan hubungan seksual dengan
penderita yang memiliki penyakit ini. Kemudian herpes ini akan menunjukkan
gejala awal dengan keluar seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang
kecil dan berair. Gejala seperti ini berakhir dalam 5-10 hari. Herpes ini
menyerang hampir seluruh bagian kulit. Terkadang wanita tidak menyadari bahwa
herpes dapat menyerang vagina. Virus herpes ini bisa hilang sendiri namun
terkadang muncul kembali.
3. Infeksi Jamur
Disebabkan oleh
jamur yang menimbulkan rasa gatal dan kemerahan di bawah kulit penis pria yang
belum disunat. Sedangkan pada wanita akan keluar cairan putih kental yang
menyebabkan rasa gatal. Infeksi jamur ini dapat diatasi dengan krim anti jamur.
4. Syphilis
Disebabkan
oleh bakteria. Muncul antara 3 minggu sampai 3 bulan setelah berhubungan
seksual dengan penderita penyakit ini. Luka terlihat seperti lubang pada kulit
dengan tepi yang lebih tinggi, tidak terasa sakit dan luka akan hilang setelah
beberapa minggu, akan tetapi virus akan tetap menempel pada tubuh dan penyakit
dapat muncul kembali seperti lecet-lecet pada seluruh tubuh dan kemudian akan
hilang dengan sendirinya, kemudian virus akan menyebar ke tubuh lainnya.
Syphilis
pada wanita biasanya menyerang vagina. Syphilis ini dapat disembuhkan dengan
fase pemulihan dengan menggunakan penicillin. Hampir sama dengan virus herpes,
namun virus herpes tidak dapat disembuhkan.
5. Vaginitis
Vaginitis
merupakan infeksi pada vagina yang biasanya menyebabkan keluarnya cairan dari
vagina, cairan keputihan ini berbau dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Karena
disebabkan oleh berbagai bakteri yang hinggap pada vagina seperti jenis bakteri
gonorrhea dan chlamydia atau jamur serta bakteri lainnya yang sudah menetap
pada vagina, bakteri-bakteri pada vagina dapat dilihat dengan mikroskop.
Pengobatannya dapat disembuhkan dengan obat yang tepat dengan penyebabnya.
6. Bisul pada alat kelamin
Bisul pada alat kelamin dapat
disebabkan oleh Virus Human Papilloma atau HPV, ditandai dengan setelah
melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang sebelumnya memiliki penyakit
kelamin hingga tertular lewat hubungan seksual. Ketika itu akan muncul satu
bisul bahkan lebih sampai terkadang membentuk benjolan yang dapat diderita
selama sebulan sampai setahun. Bisul pada alat kelamin tidak hanya dialami oleh
wanita, tetapi pada pria juga bisa mengalaminya. Namun ada perbedaan jika bisul
pada pria terlihat kecil dan pada wanita tidak terlihat karena berada di dalam
vagina. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara pap smear dengan tidak berganti
pasangan.
7. Kutu Kelamin
Kutu kelamin
berukuran lebih kecil atau sangat kecil atau sama dengan 1/8 inchi. berwarna
kelabu kecokelatan dan hidup menetap pada rambut kemaluan. Kutu kelamin dapat
disembuhkan dengan cara memakai obat cair yang digosokkan pada rambut kelamin
atau dengan menggunting rambut kemaluan sebagian guna menghindari kuman dan
bakteri yang menempel bersamaan dengan keringat dan masuk ke bibir dalam
vagina.
Kutu kelamin dapat menyebabkan rasa
gatal yang luar biasa dan dapat menyebabkan luka-luka kecil jika digaruk akan
terasa perih. Hal ini disebabkan oleh kebersihan yang tidak diperhatikan.
Cobalah dengan mengganti celana dalam tiap kali Anda selesai buang air kecil
atau air besar dan jangan menggunakan handuk secara bergantian.
8. AIDS ( Acquired Immune Deficiency
Syndrome ) / HIV Disease
Penyakit
kelamin satu ini diakibatkan dari hubungan seksual yang sering berganti
pasangan, pemakaian narkoba dengan menggunakan jarum suntik. Hal ini disebabkan
oleh karena sistem kekebalan tubuh yang semakin melemah. Gejala untuk
menentukan bakteri atau virus AIDS ini hanya dapat dilihat dengan melakukan
pemeriksaan melaui tes darah. Virus AIDS ini banyak merenggut nyawa. Namun saat
ini telah ditemukan obat untuk mengatasi virus HIV AIDS
DAFTAR PUSTAKA
Firman.
(2009). Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita. [Online].
Tersedia: http://hendyuuk.blogspot.com/2009/12/anatomi-fisiologi-sistem-reproduksi.html. [6 April
2013].
Nopiana,
Helse. (2011). Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita. [Online]. Tersedia: http://bidansuper.blogspot.com/2011/02/anatomi-fisiologi-organ-reproduksi.html. [6 April
2013].
Riani,
Intan. (2009). Siklus Menstruasi. [Online]. Tersedia: http://intanriani.wordpress.com/siklus-menstruasi-pada-wanita/.
[7 April 2013].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar