CT Scan
adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai
sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
CT Scan
merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi yang universal untuk
pemeriksaan seluruh organ tubuh.
Harus dilakukan pengkajian terhadap klien sebelum dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah klien bebas dari alergi iodine, sebab pada klien yang akan dilakukan pemeriksaan CT.Scan disuntik dengan zat kontras berupa iodine based kontras material sebanyak 30 ml. Bila klien ada riwayat alergi atau dalam pemeriksaan ditemukan adanya alergi maka pemberian zat kontras iodine harus distop pemberiannya. Karena eliminasi zat kontras sudah harus terjadi dalam 24 jam. Maka ginjal klien harus dalam keadaan normal.
Harus dilakukan pengkajian terhadap klien sebelum dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah klien bebas dari alergi iodine, sebab pada klien yang akan dilakukan pemeriksaan CT.Scan disuntik dengan zat kontras berupa iodine based kontras material sebanyak 30 ml. Bila klien ada riwayat alergi atau dalam pemeriksaan ditemukan adanya alergi maka pemberian zat kontras iodine harus distop pemberiannya. Karena eliminasi zat kontras sudah harus terjadi dalam 24 jam. Maka ginjal klien harus dalam keadaan normal.
Tujuan penggunaan CT Scan
CT scan digunakan untuk menilai semua organ dalam tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto rontgen dan ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak saat proses perekaman. CT scan sebaiknya digunakan untuk :
CT scan digunakan untuk menilai semua organ dalam tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto rontgen dan ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan melakukan pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak saat proses perekaman. CT scan sebaiknya digunakan untuk :
·
Menilai kondisi pembuluh darah misalnya
pada penyakit jantung koroner, emboli paru, aneurisma (pembesaran pembuluh
darah) aorta dan berbagai kelainan pembuluh darah lainnya.
·
Menilai tumor atau kanker misalnya
metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan jenis kanker.
·
Kasus trauma/cidera misalnya trauma
kepala, trauma tulang belakang dan trauma lainnya pada kecelakaan. Biasanya
harus dilakukan bila timbul penurunan kesadaran, muntah, pingsan ,atau
timbulnya gejala gangguan saraf lainnya.
·
Menilai organ dalam, misalnya pada
stroke, gangguan organ pencernaan dll.
·
Membantu proses biopsy jaringan atau
proses drainase/pengeluaran cairan yang menumpuk di tubuh. Disini CT scan
berperan sebagai “mata” dokter untuk melihat lokasi yang tepat untuk melakukan
tindakan.
·
Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang
dicapai dengan pemeriksaan radiologi lainnya kurang memuaskan atau ada kondisi
yang tidak memungkinkan anda melakukan pemeriksaan selain CT scan.
Persiapan pasien
Pasien dan keluarga sebaiknya diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan. Pasien diberi gambaran tentang alat yang akan digunakan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian kepada pasien dengan demikian menguragi stress sebelum waktu prosedur dilakukan. Test awal yang dilakukan meliputi :
Kekuatan untuk diam ditempat ( dimeja scanner ) selama 45 menit.
Melakukan pernapasan dengan aba – aba ( untuk keperluan bila ada permintaan untuk melakukannya ) saat dilakukan pemeriksaan.
Mengikuti aturan untuk memudahkan injeksi zat kontras.
Penjelasan kepada klien bahwa setelah melakukan injeksi zat kontaras maka wajah akan nampak merah dan terasa agak panas pada seluruh badan, dan hal ini merupakan hal yang normal dari reaksi obat tersebut. Perhatikan keadaan klinis klien apakah pasien mengalami alergi terhadap iodine. Apabila pasien merasakan adanya rasa sakit berikan analgetik dan bila pasien merasa cemas dapat diberikan minor tranguilizer. Bersihkan rambut pasien dari jelly atau obat-obatan. Rambut tidak boleh dikepang dan tidak boleh memakai wig.
Prosedur
·
Posisi terlentang dengan tangan
terkendali.
·
Meja elektronik masuk ke dalam alat
scanner.
·
Dilakukan pemantauan melalui komputer
dan pengambilan gambar dari beberapa sudut yang dicurigai adanya kelainan.
·
Selama prosedur berlangsung pasien harus
diam absolut selama 20-45 menit.
·
Pengambilan gambar dilakukan dari
berbagai posisi dengan pengaturan komputer.
·
Selama prosedur berlangsung perawat
harus menemani pasien dari luar dengan memakai protektif lead approan.
·
Sesudah pengambilan gambar pasien
dirapihkan.
Kelebihan CT scan
·
Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi
yang baik dan akurat.
·
Tidak invasive (tindakan non-bedah).
·
Waktu perekaman cepat.
·
Gambar yang direkontruksi dapat
dimanipulasi dengan komputer sehingga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
Kekurangan CT scan
·
Paparan radiasi akibat sinar X yang
digunakan yaitu sekitar 4% dari radiasi sinar X saat melakukan foto rontgen.
Jadi ibu hamil wajib memberitahu kondisi kehamilannya sebelum pemeriksaan
dilakukan.
·
Munculnya artefak (gambaran yang
seharusnya tidak ada tapi terekam). Hal ini biasanya timbul karena pasien
bergerak selama perekaman, pasien menggunakan tambalan gigi amalgam atau sendi
palsu dari logam, atau kondisi jaringan tubuh tertentu.
·
Reaksi alergi pada zat kontras yang
digunakan untuk membantu tampilan gambar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
·
Observasi keadaan alergiterhadap zat
kontras yang disuntikan. Bila terjadi alergi dapat diberikan deladryl 50 mg.
·
Mobilisasi secepatnya karena pasien
mungkin kelelahan selama prosedur berlangsung.
·
Ukur intake dan out put. Hal ini
merupakan tindak lanjut setelah pemberian zat kontras yang eliminasinya selama
24 jam. Oliguri merupakan gejala gangguan fungsi ginjal, memerlukan koreksi
yang cepat oleh seorang perawat dan dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar