Kasus Hipertiroid
·
Faktor risiko
terkena hipertiroid lebih tinggi terhadap pasien wanita dibanding dengan pasien
ria. Dengan gejala-gejala yang nampak diduga mengalami hipertiroid, dimana
peningkatan faktor resiko penyakit ini padausia 30 sampai 40 tahun.(Corwin,
2008)
Hipertiroid sering menyerang wanita daripada pria
karena produksi hormon pada wanita lebih kompleks dibandingkan dengan poduksi
hormon pria. Namun beberapa kasus kangker tiroid
·
Dada kiri
berdebar-debar.
Penderita hipertiroid jantung terjadi peningkatan
jumlah dan affinitas dari reseptor beta adrenargik. Hal ini akan mengakibatkan
peningkatan kerja otot jantung, sehingga denyut jantung menngkat bersamaan dengan
meningkatnya cardiac output. (Marks, 2000)
·
Mata nampak
melotot (Oxoptalmus)
Akibat TSH yang tinggi merangsang sel-sel mata
akibatnya terjadi pengeluaran sitokin yang mendorong terjadinya peradangan dan
Edema Eksoftalmus yang merusak mata timbul dobel vision selain itu terjadi
pembengkakan jaringan lemak di sekitar mata. (Marks,2000)
·
Tangan terus
bergetar (tremor)
Pada sistem syaraf akan terjadi aksi system saraf
perifer yang lebih cepat. Mekanisme kontraksi otot perifer umumnya dikontrol
lewat serebelum dan ganglion basalis. Namun pada psien hipertiroid, terjadi
rangsangan berlebihan terhadap ganglion basalis. Oleh karena itu pada otot-otot
yang ada di ekstremitas terjadi kontraksi berlebih saat ada kegiatan yang
mengakibatkan tremor. Tremor ini berbeda dengan tremor pada pasien parkinson,
oleh karena pada pasien parkinson tremor akan meningkat pada keaadan istirahat.
(Marks,2000)
·
Sering berkerngat
Pada pasien hipertiroid terjadi pengingakatan keringat
yang keluar akibat pengaruh tingginya metabolisme dalam tubuh sehingga terjadi
akumulasi panas dalam tubuh (intoleransi panas). Keringat memungkinkan
pengeluaran panas berlebih melalui penguapan atau evaporasi dari pengeluaran
kulit. (Marks,2000)
·
Merasa cepat
lapar
Pada hipertiroid terjadi kakikardi yang menyebabkan
meningkatnya aktifitas gastrointestinal. Selain itu T3 dan T4 merangsang proses
glukoneogenesis dan glikogenesis. Glukoneogenesis menyebabkan masa otot menurun
dan kelemahan. (Marks,2000)
Referensi :
Marks, D. B, 2000, Biokimia Kedokteran Dasar : Sebuah
Pendekatan Klinis, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar